TERTIPU HOAKS MEDIS, INFO KESEHATAN SESAT PERENGGUT NYAWA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - KESEHATAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
BENAR - BENAR
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
189 KALI

Rabu, 29 Mei 2019

[BERITA]
Kata-kata, sungguh, bisa membunuh. 
Karena kata-kata yang menyesatkan, Jansen Ongko mendapati kondisi kesehatan ayahnya kian memburuk. Karena kata-kata yang menipu, penyakit diabetes melitus ayah Jansen bertambah parah, komplikasi penyakit lain menghampiri, dan akhirnya sang ayah mengembuskan napas terakhir. 


Jansen masih ingat betul peristiwa pahit yang menimpa keluarganya sekitar dua dasawarsa lalu. Peristiwa itu bermula pada tahun 1998 ketika ayahnya, Hingki O.S., didiagnosis menderita penyakit diabetes melitus alias kencing manis. 
Hingki dan keluarga kemudian mencari berbagai metode pengobatan untuk menyembuhkan diabetesnya tersebut. Sayangnya, kata-kata yang muncul dari orang-orang di sekitar Hingki, lebih banyak berisi saran agar ia menjalani metode pengobatan alternatif, alih-alih menjalani perawatan di bawah arahan dokter rumah sakit. 

“Jadi di beberapa pakar pengobatan alternatif itu malah menyarankan untuk setop mengonsumsi obat tertentu (dari dokter), tapi mengonsumsi jamu-jamu dan ramuan yang diolah oleh dia,” tutur Jansen yang mengisahkan ayahnya sempat berobat ke dokter, tapi karena termakan oleh kata-kata dari orang-orang sekitar, sang ayah selanjutnya lebih memilih untuk menempuh pengobatan alternatif saja.
Alhasil, kondisi kesehatan Hingki justru memburuk. Penyakit ginjal dan organ dalam lain muncul menyertai penyakit diabetesnya. Dan pada tahun 2000, ketika Jansen masih SMA, Hingki meninggal dunia karena diabetes dan komplikasi penyakit lainnya tersebut.
“Setelah bertahun-tahun bukannya makin baik, justru makin parah kondisinya. Tidak ada perkembangan yang signifikan. Pertama kami tidak tahu penyebabnya. Kami kira penyakitnya tambah parah. Ternyata, selidik punya selidik, itu lebih dikarenakan cara pengobatan dan treatment yang keliru,” ungkap Jansen saat ditemui kumparanSAINS pekan lalu di Fitness Embassy, Jakarta.
.
[SUMBER BERITA]
http://bit.ly/2QteMiG
#JabarHantamHoaks